MELANKOLIS
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain
KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan
Wings to Fly
My Childhood Story
This Picture shows my environment when I was as elementary student, well exactly, I really enjoyed my life when I was elementary student, why? Because I never think my life, I just play play and play. I never think with my school, all my life is full of games.--"
Taft F10/Taft Kotak/Kebo
Kebo, begitulah kebanyakan orang memanggil. Daihatsu Taft F10 atau yang lazim dijuluki kebo ini memang populasinya bisa dibilang jarang. Kebanyakan sebayanyalah F50 yang kerap ditemui. Perbedaan antara mereka yang mendasar adalah segi bahan bakarnya, yang F10 berbahan bakar premium dan yang F50 berbahan bakar solar.
Daihatsu F10 ini merupakan jip ke dua yang dimiliki papaku, sebelumnya papaku punya Taft F50. Papaku merupakan seorang penggemar dan pengagum kendaraan yang bernama jip ini. Tapi baru belakangan ini papaku akhirnya
punya jip. Kira-kira awal Januari 2010 ini. Pejuangan untuk mendapatkan ‘Taft Kotak’ ini tidaklah mudah. Dicari-cari diberbagai iklan, mulai dari internet, koran, hingga penjual mobil bekas. Kendala utamanya adalah ada pembeli yang duluan membeli Taft Kotak ini. Dan singkat cerita, akhirnya papaku mendapatkan jip yang diidam-idamkannya, walaupun jip nya tidak dalam kondisi prima.
Pembenahan pun dilakukan, dibawa ke bengkel, diotak atik bodinya, interiornya, mesinnya, smuanyalah. Dan akhirnya ‘Kebonya’ papaku bisa dibilang agak cantikan dikit. Papaku dengan bangga muter-muter Surabaya dan sempet diajak ke luar kota, ternyata mesinnya masih kuat book. Ketika dalam kelananya bersama ‘Kebo’, papaku ketemu salah seorang penngemar jip juga, si orang itu punya jip banyak katanya, dan singkat crita lagi dia terpikat dengan ‘Kebo’nya papaku. Dan setelah berbincang-bincang, si orang tersebut menawarkan buat tukeran jip, soalnya dia ngincer Taft yang diesel .Jipnya Taft F10 taun 78 (1978). Langsung aja papaku bergejolak hatinya senang riang gembira, la wong Taft F10 ini lebih langka dan lebih tua, Quotenya papaku “Semakin tua mobil semakin antic itu mobil” #apasih. Hahaha. Yasudah akhirnya jadi deh tukeran jipnya,padahal yang Taft F50 ini baru 3 bulan dikandang. Dirawatlah lagi ‘Kebonya’ sama papaku ini, dipoles, dikasi tambahan aksesoris interior sama exterior, macem-macem wes pokonya sampek kayak gambar sebelah ini.
Kulitnya yang ijo, dan ditambahi jok serta dinding-dinding yang dilapisi kulit warna coklat muda mbuat ‘Kebo’ yang satu ini tamba ciamik. Bahkan ke originalitas jip ini pun masi dijaga, cuma beberapa aja yang gak ori kayak stir, spion, sama apaaa gituu. Wes tamba diajak keliling truus njipe ini. Sampek-sampek diajak off road kecil-kecilan, sama naek gunung. Gila masi perkasaja ini ‘Kebo’.
Daaaan entah kenapa aku tiba – tiba ada rasa sama ‘Kebo’ ini, aku rasanya jatuh cinta sama ‘Kebo’ ini, kok rasae pingin njajal jip e ini. Yawes aku ngomong papaku,, pa papa, mbole njajal ‘Kebo’ nya, Monggooooo. Uh yesssss,, this is my first time ride this ‘Kebo’. My heart bilang gitu. Tapi pas mau masukin gigi aku bingung, la kok ada dua transfer case, ternyata yang satunya itu buat epek 4x4, baru tau aku. Hhehhe.
Sekarang akhirnya aku jadi penggemar serta pecinta jip kaya papaku. Ada satu misi yang belum dicapai kami berdua, yaitu, enjoin komunitas jip. Sampe saat ini masi belum join komunitas ‘Kebo’ di Surabaya, katae papaku enak kalo punya komunitas, bisa touring bareng-bareng. Doain kami nggeh biar ndang dapet komunitas,hhe..
Udah dulu yaaaa,, SEE YOU, (NB: Sori kalo alur critanya mbulet)
Dahsyatnya Fitnah Menggoncang Keimanan
Hadits yang agung ini memberikan pelajaran, di antaranya:
1.Hadits ini berisi anjuran untuk bersegera beramal salih sebelum tiba saat-saat sulit melakukannya karena disibukkan oleh berbagai bentuk fitnah yang melanda dan bertumpuk-tumpuk sebagaimana lapisan-lapisan malam yang gelap tanpa ada cahaya rembulan yang menyinarinya (lihat Syarh Muslim [2/198])
2.Suatu terpaan fitnah yang bertubi-tubi bisa menggoyahkan keimanan seseorang, sampai-sampai dalam rentang waktu yang tidak lama hal itu membuat keimanannya mengalami perubahan yang sangat drastis. Hal ini menunjukkan betapa keras fitnah yang menerpa dirinya (lihat Syarh Muslim [2/198])
3.Fenomena semacam ini semestinya menumbuhkan rasa takut dalam diri setiap hamba. Karena tidak ada jaminan kalau dirinya bisa selamat tatkala menghadapi terpaan fitnah yang ada. Ibnu Abi Mulaikah mengatakan, “Saya bertemu dengan tiga puluh orang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sementara mereka semua merasa takut kemunafikan bercokol di dalam dirinya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari secara mu'allaq). Allah ta'ala menceritakan doa Nabi Ibrahim dalam ayat-Nya (yang artinya), “-Wahai Rabbku- jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari menyembah patung-patung.” (QS. Ibrahim: 35). Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa Ibrahim at-Taimi mengatakan, “Lantas, siapakah yang bisa merasa aman dari bencana setelah Ibrahim?” (dinukil dari Fath al-Majid, hal. 72). Kalau mereka saja -orang-orang yang telah jelas kesalihannya- merasa takut akan fitnah yang menimpa, maka bagaimanakah lagi dengan kita dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada pada diri kita ini? Allahul musta'aan.
4.Rasa takut terhadap dampak dari fitnah yang melanda itulah yang seharusnya memacu seorang hamba untuk lebih mendekatkan diri dan bergantung kepada Rabbnya. Karena tidak ada yang menguasai segala urusan, manfaat dan madharat, keselamatan dan kecelakaan, kecuali Dia Yang di tangan-Nya segenap kerajaan langit dan bumi. Oleh sebab itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada para sahabatnya, “Berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah-fitnah, yang tampak ataupun yang tersembunyi.” Maka mereka -para sahabat- mengatakan, “Kami berlindung kepada Allah dari fitnah-fitnah, yang tampak ataupun yang tersembunyi.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim [9/133])
5.Hadits ini menunjukkan bahwa rasa takut yang terpuji adalah yang menuntun pemiliknya menuju ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. Bukan rasa takut yang menyeret pemiliknya ke dalam sikap putus asa dari rahmat Allah.
6.Hadits ini menunjukkan bahwa setiap hamba diperintahkan untuk menempuh sebab agar dirinya bisa terselamatkan dari berbagai bentuk fitnah yang melanda umat manusia.
7.Hadits ini menunjukkan keutamaan bersegera dalam beramal dan tidak menunda-nunda amalan.
8.Hendaknya setiap orang pandai-pandai memanfaatkan waktunya dan tidak menyia-nyiakannya
9.Orang yang selamat dari fitnah adalah orang yang tetap memegang teguh ajaran agamanya dan tidak tertipu oleh dunia. Oleh sebab itu Nabi menyebutkan ciri orang yang binasa akibat fitnah adalah yang rela menjual agamanya demi mendapatkan dunia.
Bungkus Godaan Syaithan
“Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf:16-17)
Semenjak diusir dari surga, Setan dan konco-konconya telah mengikrarkan diri akan menggoda dan membisikkan manusia ke jalan kesesatan, mereka dengan tegas mengatakan secara sungguh-sungguh melakukan itu semua, hal tersebut tampak dengan ungkapan mereka menggunakan kata taukid (penekanan) dengan huruf lam taukid dan nun taukid, seperti la aq’udanna (sungguh saya akan simpangkan), laa tiyanna (sungguh saya akan datangi mereka), la uzayyinanna (sungguh saya akan hiasi), la ugwiyanna (sungguh saya akan tipu).
Ayat diatas adalah salah satu sumpah setan untuk menyesatkan manusia, dan banyak lagi ayat lain yang menyebutkan sumpah setan untuk menyesatkan manusia. Dan mereka tidak akan henti-hentinya melakukan itu semua, sebagai balas dendam mereka atas Nabi Adam yang –menurut setan- menjadi penyebab diusir oleh Allah dari surga, mereka akan mendatangi manusia dari berbagai arah; depan, belakang, kanan dan kiri manusia, sehingga mereka mampu menyimpangkan dan menyesatkan manusia.
Mereka juga akan hadir dengan cara yang zhahir dan batin, maksiat dan ketaatan, dan berbagai sarana lainnya. Sehingga manusia tidak memiliki celah kecuali ada setan yang terus mengintai dan menghalangi mereka untuk disimpangkan. Jika dalam perbuatan zhahir dapat selamat bisa jadi secara batin tidak bisa menghindar, jika dalam bentuk kemaksiatan bisa terhindar bisa jadi setan akan berhasil dalam ketaatan yang dilakukan oleh setiap hamba.
Untuk itulah DR. Musthafa As-Siba’i rahimahullah berkata: Saya tidak mengkhawatirkan diriku digoda oleh setan melalui maksiat secara terbuka, akan tetapi saya khawatir setan datang kepadaku dengan membawa maksiat yang dibungkus dengan baju ketaatan:
- Setan menggodamu dengan wanita dengan alasan kasihan kepadanya.
- Setan menggodamu dengan dunia dengan alasan agar tidak menjadi
korban gonjang ganjingnya.
- Setan menggodamu untuk berkawan dengan orang-orang buruk dengan
balasan demi memberi petunjuk kepada mereka.
- Setan menggodamu untuk bersikap munafik kepada orang-orang zhalim
dengan alasan ingin mengarahkan mereka.
- Setan menggodamu untuk mempublikasi keburukan lawan-lawanmu dengan
alasan demi melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
- Setan menggodamu untuk memecah belah jama’ah dengan alasan lantang
menyuarakan kebenaran. - Setan menggodamu agar tidak memperbaiki
orang lain dengan alasan sibuk memperbaiki diri sendiri.
- Setan menggodamu untuk tidak beramal dengan alasan ini sudah
menjadi takdir. - Setan menggodamu untuk tidak menuntut ilmu
dengan alasan sibuk beribadah. - Setan menggodamu untuk
meninggalkan sunnah dengan alasan mengikuti orang-orang shalih.
- Setan menggodamu agar otoriter dengan alasan demi tanggung jawab
di hadapan Allah dan sejarah.
- Setan menggodamu untuk berbuat zhalim dengan alasan demi
memberikan kasih sayang kepada mereka yang terzhalimi.
Berabagai cara setan akan terus melakukan bisikan dan tipu daya untuk menyesatkan manusia, dan setelah berhasil mereka akan berlepas
tangan, sehingga manusia itu sendiri yang akan menyesali perbuatan mereka atas kesesatan yagn mereka lakukan.
Dapat kita lihat dalam surat Ibrahim misalnya, bagaimana setan berlepas diri dengan apa yang telah mereka lakukan, justru manusia yang dianggap bodoh karena telah mengikuti bisikan mereka. Allah berfirman:
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” (Ibrahim 22)
Lalu bagaimanakah menghindari bujuk rayu setan?
Tidak ada lain bagi umat manusia dalam menghadapi bujuk rayu kecuali dengan beberapa langkah:
1. Menyadari bahwa setan memang bersungguh-sungguh melakukan bujuk rayunya, karena itu manusia hendaknya bersungguh-sungguh dalam mendekatkan diri kepada Allah dan beribadah kepadanya. 2. Setan menyadari bahwa mereka tidak akan mampu membujuk rayu manusia yang ikhlas kepada Allah dalam ibadah dan kerja, karena itu ikhlaskan diri kepada Allah dalam amal perbuatan dan ibadah, ucapan dan tingkah laku dan berbagai hal dalam menjalani hidup ini. 3. Selalu beristighfar dan isti’adzah kepada Allah, memohon kepada Allah ampunan jika terbetik dalam diri terdapat penyimpangan, dan memohon kepada Allah agar dijauhkan dari setan.